Senin, 02 Februari 2009

Memilah-milah Harga Properti di Even Real Estate Expo 2009

Memilah-milah Harga Properti di Even Real Estate Expo 2009

Nikmati Diskon 30 Persen Saat Krisis

 

Sebuah pameran perumahan bertajuk Real Estate Expo 2009 kembali dihelat di Surabaya hingga 8 Februari mendatang. Kali ini diikuti 75 peserta, 65 di antaranya pengembang properti. Pengunjung bisa memilih dari 90 proyek yang ada. Apa saja yang istimewa?

 

PAMERAN properti merupakan ajang bagi developer untuk memamerkan proyek-proyeknya dan menjaring konsumen. ''Dalam setiap pameran yang kami selenggarakan, target transaksi sekitar Rp 150 miliar,'' kata Zaenal Abidin, direktur PT Citra Pamerindo, penyelenggara Real Estate Expo 2009, di Gramedia Expo yang bekerja sama dengan Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (DPD REI) Jatim di sela pembukaan pameran yang berlangsung 31 Januari hingga 8 Februari mendatang.

 

Pameran tersebut diikuti 65 pengembang dari 90 proyek yang tersebar di Jatim hingga Bali. Di sana juga ditawarkan rumah dari berbagai tipe, mulai rumah sederhana sehat (Rsh) seharga Rp 55 juta per unit hingga rumah mewah seharga Rp 2 miliar.

 

''Di pameran sebelumnya, transaksi tercapai Rp 153 miliar dari penjualan 600 unit,'' ujar Zaenal.

 

Kalangan pengembang mengatakan, pameran merupakan cara mendongkrak penjualan. Sebab, dari beberapa kali penyelenggaraan pameran sebelumnya, rata-rata target transaksi selalu tercapai. Bahkan, pada saat BBM naik lagi di 2008, penurunan transkasi pun tidak terlalu tinggi.

 

''Pameran pasti ngefek (berdampak, Red) bagi developer peserta pameran. Sebab, biasanya pengunjung tahu bahwa ada diskon besar,'' kata Sekretaris REI Jatim Nurwakhid. ''Apalagi biasanya pameran properti selalu ada jadwalnya. Jadi, calon pembeli bisa memperkirakan kapan mau beli dengan dapat diskon besar.'' Dalam Real Estate Expo 2009 diskon yang diberikan bisa mencapai 30 persen dari harga reguler.

 

Pada tahun ini Citra Pamerindo dan DPD REI Jatim berencana menggelar tiga pameran lagi. Pameran itu akan diselenggarakan pada April, Agustus, dan November.

 

''Selain itu, dalam pameran tersebut pengunjung bisa mengumpulkan informasi berbagai proyek dari para pengembang di satu tempat. Jika mereka merasa cocok, baru melakukan survei. Ini kan menghemat biaya dan waktu,'' jelas Nurwakhid.

 

Calon konsumen bisa melihat maket (model) proyek perumahan mewah, apartemen, villa, resort, ruko (rumah toko), rukan (rumah kantor), rumah menengah hingga rumah sederhana. Lokasi proyek pun beragam, mulai Surabaya dan sekitarnya, hingga Bali. Bahkan, dalam pameran sebelumnya juga ada peserta dari Jawa Tengah.

 

Selain mendapatkan informasi mengenai properti, pengunjung bisa memilih fasilitas pembayaran yang disediakan oleh pengembang (kredit in house) maupun kredit pemilikan rumah (KPR) dari bank. ''Di sini bisa dapat informasi tentang kredit rumah,'' kata Rahadian P., salah satu pengunjung pameran. ''Mau pake bank atau dari pengembangnya sendiri,'' tambahnya.

 

Jumlah pembeli yang memanfaatkan fasilitas kredit cukup besar. Jumlahnya mencapai 90 persen dari total penjualan. Karena itulah, pada saat suku bunga KPR tinggi, pembelian rumah turun. Sebab, konsumen memilih menunggu untuk membeli rumah.

 

Untuk itulah, kejelian developer diperlukan untuk memancing minat konsemen melakukan transaksi. Misalnya, yang sudah dilakukan adalah memberikan fasilitas kredit in house dengan jangka waktu hingga lima tahun, dan bunga jauh lebih rendah daripada bunga bank di pasar.

 

''Kami harus menciptakan sesuatu untuk merangsang pasar,'' kata Ketua REI Jatim Henry J. Gunawan.

 

Pria yang juga menjabat presdir PT Surya Inti Permata Tbk itu mengatakan, saat ini pihaknya menerapkan strategi penjualan yang disebut bottom price (harga terendah). Yakni, menjual tanah saja dari kedua proyek yang saat ini sedang digarap.

 

Sebelumnya, PT Surya Inti Permata Tbk menawarkan hunian di proyek La Foye dengan harga Rp 1,15 miliar dan La Primera seharga Rp 2,25 miliar (tidak termasuk PPn). Harga tersebut sudah termasuk harga bangunan dan tanah. ''Sekarang kami juga menjual kavling proyek,'' lanjutnya. Henry memberikan pilihan kepada konsumen untuk memiliki tanah saja di dua proyek miliknya seharga Rp 340 juta sampai Rp 450 juta.(aan/kum)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar