Rabu, 04 Maret 2009

Penjualan Rumah Sederhana Bakal Naik

SURABAYA, SELASA - Pertumbuhan penjualan rumah sederhana pada tahun ini akan naik signifikan, seiring pemberian subsidi dari pemerintah di bidang properti terhadap sebagian besar profesi masyarakat.

 

"Pertumbuhan tinggi untuk rumah sederhana merupakan kewajaran. Apalagi, hal ini memang didorong pemerintah. Bahkan, untuk tipe ini pemerintah memberikan subsidi yang meliputi segala kalangan profesi," kata Wakil Ketua Perhimpunan Real Estat Indonesia (REI) Jawa Timur, Totok Lusida, di Surabaya, Selasa (3/3) kemarin .

 

Subsidi pemerintah di bidang properti, kata dia, untuk membidik sejumlah kalangan seperti anggota TNI Polri dengan subsidi Yayasan Kesejahteraan Perumahan Prajurit dan Polri (YKPP), Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan (Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan-PNS (Bapertarum-PNS), dan untuk karyawan swasta dengan Jamsostek-nya.

 

Sementara itu, untuk rumah tipe besar, lanjut dia, juga akan ada kenaikan yang didorong oleh sikap pengembang. Umumnya, mereka menawarkan kredit berbunga rendah dengan masa angsuran pendek lewat "in-house marketing".

 

Terkait dengan proyeksi 2009, dia menambahkan, saat ini para pengembang yang termasuk anggota REI tengah melakukan rapat intensif. Kegiatan ini, bertujuan untuk mendongkrak pasar menengah sampai akhir tahun mendatang.

 

"Mengenai skema atau bentuk dorongan REI yang akan dirumuskan, kami belum bisa menerangkan lebih lanjut," katanya.

 

Senada dengan Totok, Deputi Pemimpin Bank Indonesia (BI) Surabaya, Wiyoto optimistis, penjualan rumah pada tahun ini akan tumbuh secara signifikan, seiring perkiraan kredit properti yang diharapkan juga tumbuh relatif stabil.

 

"Pertumbuhan ini sudah terlihat sejak triwulan IV tahun 2008," katanya.

 

Ia menjelaskan, sesuai Survei Harga Properti Residensial (SHPR) triwulan IV tahun lalu oleh BI Surabaya terlihat peningkatan penjualan properti residensial dari periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan tertinggi disumbang rumah sederhana dengan kenaikan 64 persen dan rumah tipe besar tumbuh 16,67 persen.

 

"Sementara, untuk rumah tipe menengah justru minus 17,39 persen," katanya.

 

Wiyoto menjelaskan, pertumbuhan penjualan rumah pada triwulan IV lalu mencapai 24,07 persen dibandingkan periode sama 2007. Pertumbuhan ini seiring dengan peningkatan kredit properti yang tercatat di perbankan.

 

"Pada periode ini, pertumbuhan penyaluran kredit properti mencapai 25,96 persen. Angka ini di atas catatan triwulan IV/2007 yang hanya tumbuh 18,57 persen," katanya.

 

Selain itu, kata dia, peningkatan penjualan juga diiringi kenaikan harga properti tahun ini yang diperkirakan sebesar 17,91 persen. Hal ini disebabkan, naiknya harga bahan bangunan, upah pekerja, harga tanah, dan pembangunan infrastruktur di sekitarnya.

 

"Kenaikan harga tertinggi terjadi untuk rumah sederhana sebesar 29,36 persen,  diikuti tipe menengah 18,87 persen dan tipe besar naik 5,49 persen. Kenaikan tipe rumah sederhana ini didorong masih tingginya permintaan," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar