Jumat, 26 Juni 2009

Ayo, Sekarang Waktu yang Tepat Beli Rumah!

Tak bisa dipungkiri, salah satu sebab pengembang kembali gencar ekspansi, khususnya ke luar Jawa, adalah bunga kredit kepemilikan rumah alias KPR mulai luruh.

 

Kondisi ini membuat pengembang tak menyia-nyiakan peluang. Bunga KPR memang merupakan salah satu faktor menggenjot penjualan rumah yang lesu sejak akhir tahun lalu, akibat hantaman badai krisis keuangan global.

 

"Kini bank lebih agresif dengan menurunkan bunga karena risiko sudah tidak sebesar setengah tahun pertama," kata Managing Director Ciputra Group Harun Hajadi.

 

Ambil contoh, Ciputra menggandeng PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan memasang bunga KPR cuma 7,9 persen. "Padahal, biasanya kami memberi bunga 10 persen sampai 11 persen," kata Harun. Bunga rendah ini berlaku bagi semua proyek hunian Ciputra yang ada di Medan, Jakarta, Surabaya, dan Manado.

 

Sudah pasti bukan cuma pengembang yang senang, calon pembeli rumah juga bersorak girang. Harun bilang, penurunan bunga KPR sudah lama ditunggu para konsumen. "Selama ini, mereka menunggu saat yang tepat untuk membeli. Nah, sekarang saatnya," ajar dia.

 

Sama seperti pengembang yang menahan diri untuk tidak meluncurkan proyek hunian baru, konsumen juga melakukan hal yang sama, tidak buru-buru membeli rumah. "Sebab membeli rumah tidak seperti makan yang harus dipenuhi setiap hari," kata Harun.

 

Memasuki semester kedua 2009, Harun optimistis penjualan rumah akan mulai menanjak naik. Penurunan penjualan selama enam bulan pertama akan dibayar lunas oleh peningkatan penjualan di semester kedua.

 

"Kemarin penjualan sempat turun 15 persen hingga 20 persen hampir di setiap proyek. Nanti, kenaikannya juga akan berkisar di angka itu," ajar Harun.

 

Direktur Pemasaran PT Agung Podomoro Group Indra Witijaya Antono mengatakan, tren bunga KPR yang semakin murah tentu saja akan membuat minat konsumen menengah atas membeli hunian properti untuk investasi meningkat. "Ini saat yang tepat bagi mereka untuk membeli properti," kata dia.

 

Cuma, kemungkinan besar Agung Podomoro akan mencabut potongan bunga KPR yang mereka berikan sebesar 2 persen untuk tahun pertama.

Maklum, selama bunga kredit mahal, pengembang papan atas ini memberi insentif berupa subsidi bunga. "Kami akan menyesuaikan besaran bunganya," ujar Indra.

 

Direktur Indonesian Property Watch Ali Tranghanda hakulyakin bahwa pasar properti hunian di Indonesia bakal kembali bergairah seiring dengan penurunan bunga KPR. "Tren kenaikan penjualan akan semarak pada akhir September atau kuartal ketiga nanti," katanya. (KONTAN/Diade Riva N, Yohan R)

1 komentar:

  1. DICARI AGEN PROPERTY KOMISI TRANSAKSI 5% DARI SETIAP PENJUALAN PROPERTY ANDA YANG LINK DENGAN PRODUK KAMI.

    TINGGALKAN CARA LAMA BELI PROPERTY - DAPATKAN CASHBACK 100%. HUBUNGI KAMI 0811 5013250 or KLIK : http://rumahlelang.blogspot.com/2009/08/rumah-kos-kampus-ugm-cashback-100.html

    BalasHapus